LAGI, MA MODEL ZAINUL HASAN MERAIH PENGHARGAAN PUBLIK

GENGGONG—Madrasah Aliyah Model Zainul Hasan meraih penghargaan sebagai peraih prestasi terbanyak tingkat internasional dan nasional. Selain itu, Madrasah Aliyah Model Zainul Hasan dinobatkan sebagai madrasah dengan alumni yang kuliah di luar negeri terbanyak. Penghargaan tersebut dianugerahkan pada acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Ikatan Alumni Pesantren Zainul Hasan (Tanaszaha), Senin, 06 Maret 2023. Hal ini wajar, sebab MA Model Zainul Hasan selama 1 tahun pelajaran telah mampu berprestasi 21 kali tingkat internasional, 324 kali tingkat nasional, 53 tingkat provinsi, dan 36 kali tingkat regional baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Di sisi lain, lulusan MA Model Zainul Hasan banyak tersebar di dalam dan luar negeri, di antaranya China, Yaman, Turki, Madinah, Taiwan, Malaysia, dan Mesir. Sehingga Dewan Pimpinan Pusat Tanaszaha memberi apresiasi dan dukungan melalui penghargaan tersebut. Penghargaan diserahkan langsung oleh Gus dr. Mohammad Haris, M.Kes., mewakili Ketua Yayasan Pesantren Zainul Hasan Genggong, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH., MM.
Gus Haris sangat bangga atas perolehan penghargaan ini. Beliau menyampaikan selamat dan sukses atas prestasi yang telah diraih. Harapannya, MA Model Zainul Hasan selalu menjaga dan mengembangkan prestasi yang telah diraih untuk kebaikan pendidikan.
Silatnas yang diselenggarakan di halaman pesantren ini, dihadiri oleh seluruh pengurus tingkat cabang n ranting seluruh Indonesia. Turut hadir tamu kehormatan Prof. Akhmad Muzakki, M.Ag., Grad.Dip. SEA., M.Phil., Ph.D, Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, hadir juga Dekan Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Unhan RI, Mayjen TNI Dr. Ir. Pujo Widodo, S.E., S.H., S.T., M.A., M.D.S., M.Si., M.Si beserta dengan tim.
Dalam sambutannya, Akhmad Muzakki mendorong setiap alumni untuk bangga menjadi lulusan Pesantren Zainul Hasan. Sudah terbukti lembaga-lembaga pesantren ini telah mampu membuktikan diri mencetak lulusan yang khoirunnas (manusia baik) dan anfauhum linnas (bermanfaat bagi manusia). Alumni banyak berkiprah dalam studi lanjut d dalam dan luar negeri serta masyarakat luas. Di antara bentuk kebanggaan itu di antaranya dengan mensupport dan syiar segala perkembangan pendidikan di pesantren ini ke khalayak.
“Alumni pesantren dan santri harus menjadi pembela negara sebab negara selalu terancam disintegrasi dan penjajahan era moder. Sejarah pembelaan negara ini ternyata juga dilakukan oleh santri, di antara contohnya adalah Pangeran Diponegoro. Santri harus bersatu dengan satu kepentingan bela negara agar tidak mudah dipecah belah oleh penjajah. Jangan ada yang khianat. Sejarah berkata khianat juga musuh terbesar. Perjuangan Pangeran Diponegoro kalah bukan karena pasukannya kalah, melainkan ada khianat dari dalam karena kepentingan pribadi sesaat,” ujar Pujo Widodo. uru.