“Siapkah kalian kuliah di luar negeri?”
“Siap!”
Demikian suasana pembuka momentum Seminar Kuliah di Luar Negeri yang diselenggarakan oleh Guru Bimbingan dan Konseling, Madrasah Aliyah Model Zainul Hasan Genggong, pada Senin, 18 Nopember 2024, di Aula Hafshawaty. Meriah. Menantang. Dan tentunya, menarik.
Seminar diawali oleh paparan Agus Supriyanto, M.Pd.I yang menyampaikan tentang urgensi berwawasan internasional. Perkembangan dunia yang menjadi borderless, dunia tanpa batas memaksa setiap lulusan untuk mampu berkiprah secara kompetitif, yakni kepemilikan keahlian, penguasaan bahasa, pengakuan profesional, dan pengalaman global. Empat ahwal ini tidak bisa didapatkan secara instan, tetapi harus melalui proses yang panjang dan disiplin yang tinggi.
Seminar dilanjutkan oleh Abdul Hadi, MA, lulusan Technical University of Munich, Jerman. Disampaikan segala ahwal yang harus disiapkan untuk berhasil kuliah di luar negeri. Mulai dari nilai raport akademik, ijazah, kemampuan bahasa Inggris (TOEFL), dan kemampuan finansial. Disampaikan juga terkait berbagai beasiswa yang bisa dicapai, termasuk keistimewaan tiap-tiap negara dalam supporting kuliah. Di antaranya, bebas SPP di Mesir dan Jerman, instrumen tes masuk yang sederhana di Prancis, dan biaya hidup yang murah di Mesir. Dipaparkan juga ahwal lain terkait kuliah di Turki dan Malaysia. Selain itu dijelaskan juga budaya tempat studi dan lingkungan universitas, pengurusan registrasi ulang universitas, asuransi dan ijin tinggal lainnya, pendampingan pengenalan rute dan sistem transportasi di kota tempat tinggal peserta. Hadi berharap generasi muda bangsa Indonesia turut aktif bersaing dalam kontestasi pendidikan tinggi berkelas dunia. (uru).